Oleh; Buminaraka
Pertama-tama perlu di ketahui, pemikir sosial ini berusaha untuk menegaskan bahwa masyarakat sebagai unsur utama dalam membentuk perilaku individu, mampu untuk dijelaskan secara ilmiah dalam sosiologi, pada waktu itu sosiologi merupakan sebuah arus baru pemikiran yang tumbuh dari kesadaran politik pasca revolusi politik prancis dan didasari mulai terciptanya fenomena baru dalam masyarakat pasca Revolusi Industri. Ketertarikan yang sama antara Durkheim pada aliran baru yang bernama sosiologi didasari pada kedekatannya dengan Aguste comte, dan pada kemudian hari pula Durkheim mengkritik Comte karena latar belakang filsafatnya, Kritikan Durkheim dikarenakan comte selalu menggunakan alur berfikir filsafat yang abstrak dalam menjelaskan realitas masyarakat pada saat itu yang tendensinya bermuara pada penegasan bahwa sosiologi akan dijadikan cabang filsafat, hal itu lah yang mendasari durkheim untuk mengilmiahkan masyarakat dan menjadikan sosiologi sebagai disiplin ilmu yang berdiri sendiri dan bukan bagian atau cabang dari filsafat.
Karakter indvidu yang terbentuk akibat proses interaksinya dalam masyarakat, menurut durkheim didasarkan pada fakta sosial yang membentuknya, fakta sosial yang dimaksud adalah seluruh cara bertindak, baku atau tidak yang berlaku pada diri individu sebagai paksaan eksternal, atau bisa juga diartikan fakta sosial adalah seluruh cara bertindak umum yang dipakai dalam masyarakat, pada saat yang sama keberadaaan fakta sosial terlepas dari manifestasi individual.
Fakta sosial yang dirumuskan durkheim terdiri atas struktur sosial, norma budaya, dan nilai, yang kesemuanya bersifat eksternal dan memaksa individu yang sepakat akan kondisi tersebut. Diranah inilah point penegasan durkheim, menurut saya sebenaranya apa yang disebut sebagai fakta sosial merupakan hasil rumusan individu dalam kelompok masyarakatnya, akan tetapi latensi dari sturktur sosial dan nilai budaya tadi kemudian ditegaskan oleh durkheim bersifat memaksa dan menjadikan individu patuh. Ada predikat kesepahaman ketika individu merumuskan nilai-nilai yang menjaga eksistensi masyarakat, maka dirumuskanlah sturktur sosial, dan nilai budaya tadi. Sekali lagi durkheim ingin menegaskan pada ruang inilah yang sebenarnya menarik untuk dijadikan landasan dalam proses mengilmiahkan masyarakat, kesemua hal tersebut merupakan kondisi rill yang ada dalam masyarakat, mempelajarinya menurut durkheim bisa melalu proses empiris dan observasi. Berbeda dengan pendapat comte yang menjelaskan masyarakat melalui perspektif abstrak dari filsafat.
Fakta sosial yang dirumuskan durkheim terdiri atas struktur sosial, norma budaya, dan nilai, yang kesemuanya bersifat eksternal dan memaksa individu yang sepakat akan kondisi tersebut. Diranah inilah point penegasan durkheim, menurut saya sebenaranya apa yang disebut sebagai fakta sosial merupakan hasil rumusan individu dalam kelompok masyarakatnya, akan tetapi latensi dari sturktur sosial dan nilai budaya tadi kemudian ditegaskan oleh durkheim bersifat memaksa dan menjadikan individu patuh. Ada predikat kesepahaman ketika individu merumuskan nilai-nilai yang menjaga eksistensi masyarakat, maka dirumuskanlah sturktur sosial, dan nilai budaya tadi. Sekali lagi durkheim ingin menegaskan pada ruang inilah yang sebenarnya menarik untuk dijadikan landasan dalam proses mengilmiahkan masyarakat, kesemua hal tersebut merupakan kondisi rill yang ada dalam masyarakat, mempelajarinya menurut durkheim bisa melalu proses empiris dan observasi. Berbeda dengan pendapat comte yang menjelaskan masyarakat melalui perspektif abstrak dari filsafat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar