Powered By Blogger
terima kasih sudah berkunjung di blog ini, salam kenal dari saya. anda termasuk orang yang gemar mencari, terlepas dari popularitas dan perkenalan...!

Jumat, 19 November 2010

NEGARA DAN PERKEMBANGAN SAINS DAN TEKNOLOGI

Oleh: Muh Isa Ramadhan



Situasi global negara-negara diberbagai kawasan, hari ini semakin terpola pada semangat regionalisme ekstrim sehingga mempunyai kecenderungan untuk membentuk model yang multipolaristik, keadaan tersebut berimbang dengan kemampuan pengembangan pengetahuan ditiap-tiap konsentrasi kekuatan. Kemajuan pengetahuan dan penciptaan teknologi mutakhirlah yang menjadi spirit pemersatu diantara kepentingan kekuatan yang konsentris. Spirit globalisasi saat ini bergeser pada peran yang tidak lagi berkonfrontasi secara langsung, hal tersebut menciptkan keadaan lebih kondusif dan menawarkan spirit restorasi visi negara maju yang tidak berorientasi lagi pada unjuk kekuatan (show force) melainkan semakin berorientasi pada upaya penuh penciptaan kuasa teknologi lewat dominasi sains. Sejatinya kompetisi global saat ini menciptakan gerak negara menuju pada percepatan kapasitas pengetahuan dan peningkatan sumber daya manusia. Pada dasarnya kondisi dan geliat untuk melepaskan diri dari pertarungan adidaya haruslah menjadi substansi dalam gerak yang diprioritaskan pada pencapaian kemapuan internal dalam negeri. Tema sains dan teknologi saat ini begitu massif dimainkan oleh berbagai negara sebgai instrumen percepatan kemampuan gerak negara tersebut. Kenyataannya perkembangan sains dan teknologi mampu mengusung perubahan yang fundamental dalam aras hidup manusia. Kecepatan perubahan tersebut masih dalam harap terciptannya tatanan kehidupan umat manusia yang terus bergerak maju. Sains dan teknologi sebagai prioritas dalam gerak global bisa memainkan instrumen diplomasi dalam mempekuat posisi tawar negara (bergaining), sejak lama kita selalunya diperhadapkan pada instrumen diplomasi politik dan pertahanan, sedikit negara yang menggunakan sains sebagai diplomasi, jepang misalnya memainkan peran diplomasi sains yang kemudian diikuti oleh negara seperti amerika serikat. Hal ini tentu punya prasyarat mutlak yaitu kemampuan sains yang tinggi dari negara. Selintas melihat kemampuan bangsa lain dalam pengetahuan.

Bangsa-bangsa yang wilayahnya menjadi arena pertarungan kekuatan dunia pada masa perang dunia, saat ini beramai-ramai dan begitu giat dalam usaha mengejar kecepatan pengetahuan. Hal itu terbukti jepang dengan kemampuan teknologi yang bisa menghasilkan penciptaan teknologi yang mutakhir. China yang beberapa yang beberapa decade kemarin hanya sibuk pada perdebatan idiologisasi Negara, saat ini berhasil menjadi salah satu Negara industry manufaktur terbesar didunia. India dan Iran merupakan Negara-negara yang pada periode tahuan 90-an jauh dibawah Indonesia dalam hal perkembangan Negara, saat ini menjadi Negara yang digadang-gadang akan menjadi kekuatan baru di kawasan asia, negara yang terakhir disebut merupakan salah satu negara yang taraf perkembangan pengetahuannya cukup signifikan. Hal ini dimungkinkan karena Negara-negara tersebut sangat serius dalam usaha menumbuhkembangkan spirit berpengetahuan bangsanya. Sementara menghadapi kenyataan tersebut, situasi kebangsaan hari ini hanya berkutat pada pusaran arus permasalahan kenegaraan, hal tersebut semakin berekses negative pada kesadaran berpengetahuan kebangsaan.Kenyataan kehidupan berbanga hari ini yang terus menerus terjebak pada pusaran pertarungan global dan menciptakan iklim konflik yang bermuara pada kehancuran tatanan kehidupan kebangsaan, kondisi demikian harusnya bisa di proteksi secara maksimal dengan kemampuan pengetahuan anak bangsa. Pengetahuan global yang bergerak sangat cepat, bukan ditanggapi sebagai tuntutan untuk meraih hal tersebut, melainkan mendisiplinkan kita untuk mengambil sikap menunggu dan diam pada ruang berfikir dan berkutat pada permasalahan diri. Bangsa ini lengah dalam menyadari hal tersebut di atas. Kesadaran bernegara hari ini seharusnya melatih kita untuk membanguan kesadaran berpengetahuan disetiap lapisan bangsa ini. Kenyataan tersebut seharusnya membuahkan sikap jelas mempertegas bahwa prasayarat bangsa yang harus terdidik secara pengetahuan. Kecepatan gerak pengetahuan seharusnya menjadi prioritas untuk segera mengalokasikan energy dan segenap kemampuan gerak fikir dalam pencapaian pengetahuan mutakhir. Situasi terkini terkini terkait kondisi global berada dalam pusaran gerak negara-negara Pada dasarnya kondisi dan geliat untuk melepaskan diri dari pertarungan adidaya haruslah menjadi substansi dalam gerak yang diprioritaskan pada pencapaian kemampuan internal dalam negeri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar