Powered By Blogger
terima kasih sudah berkunjung di blog ini, salam kenal dari saya. anda termasuk orang yang gemar mencari, terlepas dari popularitas dan perkenalan...!

Rabu, 24 November 2010

FASILITATOR PMII

FASILITATOR

Dalam proses kaderisasi di PMII yang dimana perlu adanya kemampuan dari para kader yang mengerti dan memahami setiap kerangka pengetahuan dalam tubuh PMII. Diketahui pula proses injeksi pengetahuan perlu suatu keahlian khusus yang didapat dalam kelas-kelas diskusi maupun pelatihan internal pengurus cabang. Dalam tubuh kepengurusan cabang dituntut kemempuan lebih dari kader tersebut, jadi perlu adanya pelatihan fasilitator guna mentransfer pengetahuan bagi setipa calon warga pergerakan.

Pelatihan fasilitator merupakan kegiatan mentransfer kesadaran yang nantinya dapat lebih radikal dan dapat dijadikan ideologi dalam proses berdialektika arus sosio-kultural.

Sasaran dari kesemua pengetahuan ini yakni manusia sebagi subjek yang aktif dan mempunyai daya pikir yang kritis dan menginginkan kemajuan. Dalam menginjeksikan kesadaran ada beberapa poin penting yang merupakan hakikat dasar dari proses kaderisasi yang antara lain:

1.Nilai: dalam mengideologikan semua materi dalam pmii dan membentuk insan radikal yang progresif perlu adanya suatu sistem moral yang yang dapat menata secara menyeluruh kepribadian kader.

2.Keyakinan: sebagai organisasi yang barbasis kultural religius dituntut untuk membentuk insan religius berdasarkan suatu keyakinan yang dianutnya.

3.Pengetahuan: kerangka pengetahuan dibutuhkan guna menganalisa segala bentuk wacana-wacana yang bergerak di level social dan juga dapat menjadikan calon warga pergerakan lebih bersifat kritis.


Adapun fungsi dasar dari peran fasilitator adalah Untuk Membangun Sarana Bersama Di Suatu Forum Bersama. Dari fungsi dasar tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sarana yang dimaksud adalah kesadaran dan posisi yang disuntikan dalam suatu kegiatan ataupun forum guna mencapai keinginan dari yang memberi sarana.
Kebutuhan akan stok kader ditetentukan cukup tidaknya kemampuan kader awal dari proses menggali pengetahuan baik itu yang diperoleh dari luar maupun dari dalam tubuh organ PMII. Yang nantinya dapt diregenerasikan dalam proses pendidikan PMII secara kontinyu.

Materi
    Penguasaan materi tidak hanya terpusat pada pokok-pokok materi mapaba tetapi lebih luas mencakup semua wacana ataupun disiplin pengetahuan yang kiranya bisa menopang argumentasi atau menambah pemahaman lebih dalam tentang materi-meteri pokok, hal ini bisa menjadi patokan sejauh mana fasilitator bisa menyeleksi wacana yang berkembang.

Penutup
    Beranjak dari identitas warga pergerakan (mu’takid) menuju kader yang ideologis (mujahid) sudah seharusnya ditopang dengan bangunan pengetahuan yang matang sehingga mampu secara intelektual memposisikan diri dan bersikap di ranah realitas social yang terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar